NAMA :
MUHAMMAD SYAFRUDIN ANSHAR http://syafrudinaan.blogspot.com/
KELAS :
X-ACC
NO. ABSEN :
15
Pengertian
Budaya Politik Secara Umum Budaya politik adalah pola
perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara, penyelenggaraan
administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, adat-istiadat, dan norma
kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat di dalam kehidupannya.
BUDAYA
POLITIK PAROKIAL
Budaya politik parokial yaitu budaya politik yang tingkat partisipasi
politiknya sangat rendah. Budaya politik suatu masyarakat dapat di katakan
Parokial apabila frekuensi orientasi mereka terhadap empat dimensi penentu
budaya politik mendekati nol atau tidak memiliki perhatian sama sekali terhadap
keempat dimensi tersebut.
Ciri-ciri :
- Apatis
- Pengetahuan politik rendah
- Tidak peduli dan menarik diri terhadap kehidupan politik
- Anggota masyarakat cenderung tidak menaruh minat terhadap objek politik yang luas
- Kesadaran anggota masyarakat akan adanya pusat kewenangan dan kekuasaan dalam masyarakatnya rendah
- Warga negara tidak terlalu berharap dalam sistem politik
- Tidak ada peranan politik yang bersifat khusus
- Lingkupnya sempit dan kecil
- Masyarakatnya sederhana dan tradisional
Contoh budaya politik parokial yakni masyarakat pada suku-suku pedalaman yang mana mereka belum mengenal betul siapa pemimpin negara mereka dan tidak ikut serta sama sekali dalam pemilu ,sebagian warga Aceh yang hendak memisahkan diri dari Republik Indonesia sebagai menganut budaya politik parokial, oleh sebab mereka tidak mengidentifikasi diri sebagai warga negara Republik Indonesia.
BUDAYA
POLITIK SUBJEK / KAULA
Budaya politik kaula (subjek),yaitu budaya politik yang masyarakat yang
bersangkutan sudah relatif maju baik sosial maupun ekonominya tetapi masih
bersifat pasif. Budaya politik suatu masyarakat dapat dikatakan subyek jika
terdapat frekuensi orientasi yang tinggi terhadap pengetahuan sistem politik
secara umum dan objek output atau terdapat pemahaman mengenai penguatan
kebijakan yang di buat oleh pemerintah. Namun frekuensi orientasi mengenai
struktur dan peranan dalam pembuatan kebijakan yang dilakukan pemerintah tidak
terlalu diperhatikan.
Ciri-ciri :
- Memiliki pengetahuan dalam bidang politik yang cukup
- Partisipasi politik minim
- Kesadaran berpolitik rendah
- Kehidupan ekonomi warga negara sudah baik
- Tingkat pendidikan relatif maju
- Masyarakat menyadari otoritas pemerintah sepenuhnya
- Warga negara cukup puas untuk menerima apa yang berasal dari pemerintah
- Warga negara menganggap dirinya kurang dapat mempengaruhi sistem politik
- Masyarakat secara pasif patuh pada pejabat, pemerintah, dan undang-undang
Contoh
Budaya Politik Subjek/Kaula yakni masyarakat
jawa (keraton) di jogja. Dimana rakyat sudah ada pemahaman & kesadaran akan
pentingnya berpartisipasi dalam politik, namun mereka tidak berdaya dan tidak
kritis (hanya mengikuti perintah, tidak memberikan aspirasi) ,budaya ini
banyak terjadi di Indonesia di saat pemerintah Presiden Suharto (masa Orde
Baru). Di masa tersebut, orang jarang ada yang berani membincangkan masalah
politik secara bebas, terlebih lagi mengkritik presiden ataupun keluarganya
BUDAYA
POLITIK PARTISIPAN
Budaya politik partisipan,yaitu budaya politik yang ditandai dengan
kesadaran politik yang sangat tinggi. Masyarakat mampu memberikan opininya
dan aktif dalam kegiatan politik. Dan juga merupakan suatu bentuk budaya
politik yang anggota masyarakatnya sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai
empat dimensi penentu budaya politik. Mereka memiliki pengetahuan yang memadai
mengenai sistem politik secara umum, tentang peran pemerintah dalam membuat
kebijakan beserta penguatan, dan berpartisipasi aktif dalam proses politik yang
berlangsung
Ciri-ciri :
- Pengetahuan tentang politik tinggi
- Kesadaran berpolitik tinggi
- Kontrol politik aktif
- Warga negara memiliki kepekaan terhadap masalah atau isu-isu mengenai kehidupan politik
- Warga mampu menilai terhadap masalah atau isu politik
- Warga menyadari adanya kewenangan atau kekuasaan pemerintah
- Warga memiliki kesadaran akan peran, hak, dan kewajiban, dan tanggung jawabnya
- Warga mampu dan berani memberikan masukan, gagasan, tuntutan, kritik terhadap pemerintah
- Warga memiliki kesadaran untuk taat pada peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan tanpa perasaan tertekan
Contoh
budaya politik parokial yakni keaktifan masyarakat terhadap berbagai hal yang
berkaitan dengan politik seperti pemilu, demonstrasi, dan lain-lain ,terjadi
pada masa sekarang di Indonesia, banyak terbentuknya organisasi politik baik
untuk memprotes ataupun mendukung pemerintah
Perilaku politik (Politic Behaviour)adalah perilaku
yang dilakukan oleh insan/individu atau kelompok guna memenuhi hak dan
kewajibannya sebagai insan politik.Seorang individu/kelompok diwajibkan oleh
negara untuk melakukan hak dan kewajibannya guna melakukan perilaku politik
adapun yang dimaksud dengan perilaku politik contohnya adalah:
- Melakukan pemilihan untuk memilih wakil rakyat / pemimpin
- Mengikuti dan berhak menjadi insan politik yang mengikuti suatu partai politik atau parpol , mengikuti ormas atau organisasi masyarakat atau lsm lembaga swadaya masyarakat
- Ikut serta dalam pesta politik
- Ikut mengkritik atau menurunkan para pelaku politik yang berotoritas
- Berhak untuk menjadi pimpinan politik
- Berkewajiban untuk melakukan hak dan kewajibannya sebagai insan politik guna melakukan perilaku politik yang telah disusun secara baik oleh undang-undang dasar dan perundangan hukum yang berlaku
Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah
sekelompok manusia yang mengadakan persekutuan yang didorong oleh
kepentingan-kepentingan tertentu. Kepentingan ini dapat berupa kepentingan umum
atau masyarakat luas ataupun kepentingan untuk kelompok tertentu. Contoh
persekutuan yang merupakan kelompok kepentingan, yaitu organisasi massa,
paguyuban alumni suatu sekolah, kelompok daerah asal, dan paguyuban hobi
tertentu.Kelompok kepentingan bertujuan untuk memperjuangkan sesuatu
“kepentingan” dengan mempengaruhi lembaga-lembaga politik agar mendapatkan
keputusan yang menguntungkan atau menghindarkan keputusan yang merugikan.
Kelompok kepentingan tidak berusaha untuk menempatkan wakil-wakilnya dalam
dewan perwakilan rakyat, melainkan cukup mempengaruhi satu atau beberapa partai
didalamnya atau instansi yang berwenang maupun menteri yang berwenang.
Contoh kelompok kepentingan :
a. Nahdatul
Ulama ( NU)
b. Muhammadiyah
c. Parmusi
d. KWI
e. Parisade
Hindu dharma
3. Organisasi
kemasyarakatan berdasarkan Kepemudaan
Organisasi ini adalah didirikan
untuk mengartikulasi kepentingan masyarakat / komunitas agama terhadap
masyarakat, bangsa dan Negara yang dapat yang berkaitan dengan perlindungan dan
kesejahtraannya. Contoh organisasi ini adalah antara lain adalah :
a. KNPI (Komite
Pemuda Nasional Indonesia)
b. PII (Pelajar
Islam Indonesia)
c. HMI
(Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia)
4. Organisasi
berdasarkan Sosial kedaerahan
Organisasi ini adalah didirikan
untuk mengartikulasi kepentingan masyarakat /komunitas social kedaerahan guna
membangun kebersamaan dan perlindungan serta kesejahtraannya. Contoh organisasi
ini adalah antara lain adalah :
a. Paguyuban
Masyarakat asal Bima
b. Paguyuban
masyarakat asal wonosobo, dll.
Kelompok Penekan (Pressure Group)
Kelompok penekan merupakan
sekelompok manusia yang berbentuk lembaga kemasyarakatan dengan aktivitas atau
kegiatannya memberikan tekanan kepada pihak penguasa agar keinginannya dapat diakomodasi
oleh pemegang kekuasaan. Contohnya, Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Nasib
Petani, dan Lembaga Swadaya Masyarakat Penolong Korban Gempa. Pada mulanya,
kegiatan kelompok-kelompok ini biasa-biasa saja, namun perkembangan situasi dan
kondisi mengubahnya menjadi pressure group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar